MATA KULIAH PAEDAGOGI
LAPORAN WAWANCARA GURU
DISUSUN OLEH:
NURUL FADILLAH SIREGAR
111301071
FAKULTAS PSIKOLOGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2014
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB I
PENDAHULUAN
Guru.
Jika diucapkan kata itu, pikiran orang langsung tertuju kepada seseorang yang
bertugas memberikan pelajaran, mengajarkan dan mencarikan solusi pada siswa
ketika siswa-siswanya tidak paham dengan pelajaran yang disampaikan atau
menghadapi permasalahan yang dihadapi baik masalah belajar, pribadi, sosial dan
karir. Hingga sekarang mereka yang berprofesi guru memiliki tempat terhormat di
tengah-tengah masyarakat. Sampai-sampai ada ungkapan, "Guru adalah
Pahlawan Tanpa Tanda Jasa".
Sosok
guru selalu diidentikan dengan orang yang hidup sederhana, jauh dari kemewahan.
Tugas utamanya adalah memberikan ilmu dan pelajaran bagi siswa. Jika siswanya
menghadapi masalah, dialah orang yang pertama kali gundah. Namun jika
siswa-siswanya berhasil, itulah kebahagiaanya. Guru tidak pernah menuntut
pamrih pada siswanya.
Kegiatan
pembelajaran yang baik menuntut kehadiran guru yang baik pula. Berbeda guru,
berbeda pula karakter dan gaya mengajarnya. Salah satu kunci kesuksesan
pembelajaran tergantung pada karakter, pengetahuan dan keterampilan yang
dimiliki guru.
Mengajar pada prinsipnya
adalah membimbing siswa dalam kegiatan mengajar yaitu merupakan usaha mengorganisasikan lingkungan dalam hubungannya dengan
anak didik dan bahan pengajaran, sehingga terjadi proses belajar mengajar.
Tujuan mengajar adalah agar
pengetahuan yang disampaikan itu dapat dipahami peserta didik. Guru yang
berhasil mengajar di suatu sekolah belum tentu berhasil di sekolah lain. Itulah
sebabnya ada pendapat bahwa mengajar itu adalah suatu “seni” tersendiri. Selain seni mengajar, guru
juga dituntut menguasai ilmu dalam mengajar, salah satunya adalah paedagogi.
Dalam
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru Dan Dosen
disebutkan bahwa “Guru wajib memiliki kualifikas akademik, kompetensi,
sertifikat pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk
mewujudkan tujuan pendidikan nasional”. Kompetensi yang harus dimiliki oleh
guru dijelaskan secara lebih detail dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2007 Tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa ada 4 kompetensi
utama yang harus dimiliki oleh Guru, yaitu kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial dan kompetensi profesional. Keempat
kompetensi tersebut terintegrasi dalam kinerja guru.
Dari
uraian yang telah disampaikan di atas, penulis tertarik untuk mengetahui sejauh
mana pemahaman seorang guru mengenai profesinya sebagai guru, cara mengajar
yang diterapkan dan pengetahuan yang dimiliki mengenai Paedagogi. Demi menjawab
pertanyaan tersebut, penulis lalu melakukan wawancara dengan seorang guru SD
(sekolah dasar) yang sudah memiliki pengalaman cukup lama berkecimpung dalam
proses mengajar.
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB II
HASIL WAWANCARA
A. Identitas Guru
Nama Pengajar/inisial : E.
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 53 Tahun
Pendidikan Terakhir : S1
Lokasi Mengajar : SDN 066662, Jalan Parkit
Raya, Perumnas Mandala
Pengalaman Mengajar : 30 Tahun
Riwayat Mengajar : - SD Mutiara Kisaran (1984-1986)
- SDN 066662 Medan (1986-sekarang)
Pelajaran yang diajar : Agama Islam
Status : Aktif mengajar
B. Uraian Hasil Wawancara
Wawancara dilakukan pada
hari Sabtu, tanggal 12 April 2014, di rumah E (inisial nama subjek), di daerah
Denai, pada waktu sore hari. Berikut uraian hasil wawancara:
1.
Pandangan
Guru tentang Pendidikan
Menurut E, pendidikan
bila dibandingkan dari kondisi yang dahulu dengan kondisi yang sekarang sudah
banyak bedanya. Pendidikan di masa dahulu sangat terbelakang, sedangkan sekarang
sudah maju. Pemerintah pun sudah banyak mengucurkan biaya untuk pendidikan,
sehingga APBN yang tadinya sedikit, sekarang menjadi 20% untuk pendidikan.
2.
Motivasi
yang Mendasari untuk Terjun ke dalam
Dunia Pendidikan
Motivasi E untuk terjun
dalam dunia pendidikan adalah ingin mendidik anak-anak murid atau para peserta
didik agar menjadi SDM (Sumber daya Manusia) yang berkualitas dan berakhlak
mulia.
3.
Sudut
Pandang sebagai
Guru dalam Melihat Peserta Didik
Menurut E, peserta didik
memiliki karakter yang bermacam-macam. Namun semua itu dapat dibina, dan
diamankan dengan cara yang terbaik dan sesuai dengan UU
4.
Filosofi dalam Mengajar
E biasanya membuat
program, RPP (semacam rancangan
pembelajaran), sistem nilai, kisi-kisi, pengayaan, supaya tercapai tujuan
pendidikan nasional. Dalam RPP itu dijelaskan mengenai tujuan belajar, hasil
pembelajaran, kemudian setelah pelajaran diterangkan, anak-anak dievaluasi, lalu
diberikan pengayaan bila diperlukan.
5.
Pendekatan yang Digunakan dalam Mengajar
E berpendapat bahwa guru
perlu mendekati peserta didik. Misal untuk anak yang ribut, guru memberi arahan
dan pandangan agar berubah mejadi lebih baik. Anak yang hobi main-main,
diarahkan agar mendengarkan disaat guru menerangkan. Contoh kasusnya, pada anak
yang main-main disaat guru menerangkan, guru perlu berhenti sebentar, karena
pengajaran tidak efektif untuk dilanjutkan bila anak tersebut masih berulah.
Anak yang menimbulkan masalah akan dipanggil ke depan, dan dinasehati atau
diberi tindakan tegas seperti hukuman bila sudah kelewatan.
6.
Guru yang Baik
Guru yang baik adalah
guru yang tidak mengharapkan pamrih, tidak ada niatan lain-lain, hanya ikhlas
karena Allah.
7.
Cara mengelola Kelas
Dengan melakukan
pengawasan, memantau anak-anak yang berpotensi menimbukan masalah atau sumber keributan
dalam kelas harus ditindaklanjuti
8.
Apa yang Ibu ketahui tentang Paedagogi
Paedagogi membahas mengenai
cara mengajar agar anak-anak dapat menerima pelajaran dengan baik. Paedagogi
harus dilaksanakan dalam mendidik, agar proses pembelajaran berjalan baik.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB III
PEMBAHASAN
Pembahasan akan diarahkan sesuai
dengan tujuan awal yaitu mengetahui sejauh mana pemahaman seorang guru mengenal
profesinya sebagai guru, cara mengajar yang diterapkan dan pengetahuan yang
dimiliki mengenai Paedagogi. Adapaun pembahasan dari hasil wawancara yang telah
dilakukan adalah sebagai berikut.
Mengajar merupakan seni dan ilmu
mentransformasikan bahan ajar kepada peserta didik pada situasi dan dengan
menggunakan media tertentu. Pembelajaran merupakan aktivitas membantu, sebuah
seni yang bersifat rendah hati. Guru yang tidak menghasilkan pengetahuan atau
ide-ide akan menjadi pasif dan tampil dengan pikiran hampa.
E merupakan termasuk ke dalam
golongan guru yang aktif memproduksi pengetahuan dan ide-ide baru, yaitu dapat
dilihat dari perannya yang aktif membuat program-program baru untuk muridnya, dalam
menyusun RPP, dan hal-hal lainnya dengan tujuan memenuhi tujuan pendidikan nasional.
Dalam RPP itu dijelaskan mengenai tujuan belajar, hasil pembelajaran, kemudian
setelah pelajaran diterangkan, anak-anak dievaluasi, lalu diberikan pengayaan.
Guru
harus menghargai perbedaan individu dan percaya bahwa semua siswa dapat
belajar, meskipun pada tingkat dan dengan cara yang berbeda. E dalam hal ini
juga mengakui bahwa peserta didik yang dihadapinya memilkik karakter yang
bermacam-macam, misalnya ada yang pintar, suka berbuat keributan, ada yang
rajin, ada yang lambat. Ini berarti E dapar menghargai perbedaan individu pada
murid-muridnya dan tidak berusaha menyamaratakan semuanya. Bagi E, untuk
mengatasi masalah yang timbul dari perbedaan itu adalah dengan memberikan
pembinaan pada murid-muridnya, dengan cara yang paling baik menurutnya dan
sesuai dengan standar porfesionalnya sebagai guru, misalnya merujuk pada UU
yang menjelaskan tetang kompetensi yang harus dimiliki sebagai guru.
Karakter
pibadi seorang guru sejati adalah kesatria, jujur, disiplin, penyayang,
integritas, antusias, motif bagus, dan komitmen. Dri hasil wawancaara, kita
tidak mungkin dapat melihat apakah seluruh
karakter guru sejati sudah dimliki oleh E. Salah satu kriteria yang dapat
dilihat yaitu penyayang, ketika
ditanyakan kepada E mengenai sosok guru yang baik, ia menjawab bahwa guru yang
baik adalah guru yang ikhlas mengajar anak didiknya, tanpa pamrih dan niatan
lain. Dalam hal disiplin, yaitu
menunjukkan kontrol diri dan dapat diandalkan unutk melakukan hal yang benar
dalam setiap situasi. Ketika di kelas, E dapat menunjukkan bahwa ia mampu
mengontrol kelas namun tidak mngekang, ia menindaklanjuti nak-anak yang
bermasalah, berkomunikasi dengannnya dengan menasehati maupun memberi arahan.
Konsep
paling tradisional dari paedagogi bermakna suatu studi tentang bagaimana
menjadi guru, khususnya bagaimana cara guru mengajar atau seni dalam mengajar.
Paedagogi juga merujuk pada teori pengajaran, dimana guru berusaha memahami
bahan ajar, mengenali siswa, dan menentukan cara mengajarnya. Paedagogi
tradisional memposisikan paedagogi hanya sebatas seni mengajar atau mnegasuh.
Sedangkan Paedagogi modern berusaha mengembangkan
hubungan dialektis yang bermanfaat antara paedagogi sebagai ilmu dan paedagogi
sebagai seni. Dalam pengajaran paedagogi modern, bukan hanya guru yang
difokusikan untuk mentransformasikan ilmu, namun siswa diberi peluang untuk
“membantu” merevisi dan meningkatkan
kualitas pemikirna dan pemahaman. Dalam proses belajar, siswa mengembangkan
kemandirian dan inisiatif dalam memperoleh dan meningkatkan pengetahuan serta
keterampilan.
Dari
hasil wawancara, E dinilai sudah memiliki pengetahuan mengenai paedagogi, namun
tidak terlalu mendalam. Dar segi pengelolaan kelas, dan metode pengajarannya yaitu
mempersiapkan bahan sebelum mengajar, mengenali karakteristik anak, dan
menerangkan pelajaran di depan kelas, dan anak menerima pelajaran (seperti yang
umum terjadi di berbagai sekolah), disini jelas bahwa E menerapkan pemahaman
paedagogi tradisional.
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB 1V
KESIMPULAN
Adapaun kesimpulan dari pembahasan
di bab selanjutnya adalah sebagai berikut.
E merupakan termasuk ke dalam
golongan guru yang aktif memproduksi pengetahuan dan ide-ide baru, yaitu dapat
dilihat dari perannya yang aktif membuat program-program baru untuk muridnya,
dalam menyusun RPP, dan hal-hal lainnya dengan tujuan memenuhi tujuan pendidikan nasional.
E
mengakui bahwa peserta didik yang dihadapinya memiliki karakter yang
bermacam-macam, namun E dapar menghargai perbedaan individu pada murid-muridnya
dan tidak berusaha menyamaratakan semuanya. Bagi E, untuk mengatasi masalah
yang timbul dari perbedaan itu adalah dengan memberikan pembinaan pada
murid-muridnya, dengan cara yang paling baik menurutnya dan sesuai dengan standar
porfesionalnya sebagai guru, misalnya merujuk pada UU yang menjelaskan tetang
kompetensi yang harus dimiliki sebagai guru.
E
memiliki kriteria penyayang, ketika
yaitu menganggap bahwa guru yang baik adalah guru yang ikhlas mengajar anak
didiknya, tanpa pamrih dan niatan lain. Dalam hal disiplin, yaitu menunjukkan kontrol diri dan dapat diandalkan unutk
melakukan hal yang benar dalam setiap situasi. Ketika di kelas, E dapat
menunjukkan bahwa ia mampu mengontrol kelas namun tidak mngekang, ia
menindaklanjuti nak-anak yang bermasalah, berkomunikasi dengannnya dengan
menasehati maupun memberi arahan.
E
dinilai sudah memiliki pengetahuan mengenai paedagogi, namun tidak terlalu
mendalam. Dar segi pengelolaan kelas, dan metode pengajarannya yaitu
mempersiapkan bahan sebelum mengajar, mengenali karakteristik anak, dan
menerangkan pelajaran di depan kelas, dan anak menerima pelajaran (seperti yang
umum terjadi di berbagai sekolah), disini jelas bahwa E menerapkan pemahaman
paedagogi tradisional.
---------------------------------------------------------------------------------------------------------------
BAB V
SARAN
Berikut saran yang bisa penulis
berikan bagi setiap guru yang memiliki
tujuan mulia mendidik anak didiknya, terkhusus kepada E, yaitu:
Konsep mengenai pengetahuan dan
penerapan paedagogi modern perlu disosialisasikan dan kompetensi perlu dimiliki
oleh guru-guru masa kini. Anak perlu dilibatkan lebih aktif dalam proses
belajar mengajar, bahkan anak juga perlu dituntut madiri dan berinsiatif
mengembangkan pengetahuan dan keterampilannya.
Setiap guru hendaklah juga aktif
memproduksi pengetahuan dan ide-ide baru dan
memenuhi karakter-karakter pibadi seorang guru sejati yaitu
kesatria, jujur, disiplin, penyayang, integritas, antusias, motif bagus, dan
komitmen. Guru tidak boleh pasif dan mnegajar satu arah, namun perlu lebih
banyak melitbatkan peran dan partisipasi anak.
---------------------------------------------------------------------------------------------
DAFTAR PUSTAKA
Danim,
S. 2013. Pedagogi, Andragogi, dan Heutagogi. Bandung : Alfabeta
http://www.jtanzilco.com/main/index.php/85-kap-news/91-kompetensi-pedagogik-untuk-guru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar