Pengaruh Pendidikan Prasekolah Terhadap Perkembangan Fisik, Kognitif, dan Sosio-emosional Anak
Kelompok 2
Menurut kelompok kami, pendidikan yang diberikan kepada anak-anak di usia pra sekolah memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan fisik, kognitif, dan sosio-emosional anak. Pengaruh tersebut akan kami uraikan pada penjelasan berikut ini :
Pendidikan prasekolah adalah satu program yang menyediakan pengalaman pembelajaran kanak-kanak yang berumur 4-6 tahun dalam jangka masa satu tahun atau lebih sebelum masuk ke tahun pertama di sekolah formal. Konsep yang digunakan ialah "Belajar Sambil Bermain" dengan menekankan "Pembelajaran Bertema". Kaedah pembelajaran ialah meliputi aktivitas kelas, aktivitas kumpulan dan aktivitas individu.
Pendidikan prasekolah bertujuan menyuburkan potensi kanak-kanak dalam semua aspek perkembangan, menguasai kemahiran asas dan memupuk sikap positif sebagai persedian untuk masuk ke sekolah dasar.
1) Ciri Fisik Anak Prasekolah Atau TK.
Penampilan maupun gerak gerik prasekolah mudah dibedakan dengan anak yang berada dalam tahapan sebelumnya.
a. Anak prasekolah umumnya aktif. Mereka telah memiliki penguasaan atau kontrol terhadap tubuhnya dan sangat menyukai kegiatan yang dilakukan sendiri.
b. Setelah anak melakukan berbagai kegiatan, anak membutuhkan istirahat yang cukup, seringkali anak tidak menyadari bahwa mereka harus beristirahat cukup. Jadwal aktivitas yang tenang diperlukan anak.
c. Otot-otot besar pada anak prasekolah lebih berkembang dari kontrol terhadap jari dan tangan. Oleh karena itu biasanya anak belum terampil, belum bisa melakukan kegiatan yang rumit seperti misalnya, mengikat tali sepatu.
d. Anak masih sering mengalami kesulitan apabila harus memfokuskan pandangannya pada obyek-obyek yang kecil ukurannya, itulah sebabnya koordinasi tangan masih kurang sempurna.
e. Walaupun tubuh anak lentur, tetapi tengkorak kepala yang melindungi otak masih lunak (soft). Hendaknya berhati-hati bila anak berkelahi dengan teman-temannya, sebaiknya dilerai, sebaiknya dijelaskan kepada anak-anak mengenai bahannya.
f. walaupun anak lelaki lebih besar, anak perempuan lebih terampil dalam tugas yang bersifat praktis, khususnya dalam tugas motorik halus, tetapi sebaiknya jangan mengkritik anak lelaki apabila ia tidak terampil, jauhkan dari sikap membandingkan anak lelaki-perempuan, juga dalam kompetisi ketrampilan seperti apa yang disebut diatas.
2) Ciri Sosial Ciri Anak Prasekolah atau TK
a. Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat ini cepat berganti, mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya yang sama jenis kelaminnya, tetapi kemudian berkembang sahabat dari jenis kelamin yang berbeda.
b. Kelompok bermain cenderung kecil dan tidak terorganisasi secara baik, oleh karena kelompok tersebut cepat berganti-ganti.
3) Ciri Emosional Pada Anak Prasekolah atau TK.
a. Anak TK cenderung mngekspreseikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
b. Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian guru.
a. Anak TK cenderung mngekspreseikan emosinya dengan bebas dan terbuka. Sikap marah sering diperlihatkan oleh anak pada usia tersebut.
b. Iri hati pada anak prasekolah sering terjadi, mereka seringkali memperebutkan perhatian guru.
4) Ciri Kognitif Anak Prasekolah atau TK
a. Anak prasekolah umumnya terampil dalam berbahasa. Sebagian dari mereka senang berbicara, khususnya dalam kelompoknya, sebaiknya anak diberi kesempatan untuk berbicara, sebagian dari mereka dilatih untuk menjadi pendengar yang baik.
b. Kompetensi anak perlu dikembangkan melalui interaksi, minat, kesempatan, mengagumi dan kasih sayang.
Karena program taman kanak-kanak dan prasekolah sangat beragam, sulit mengambil kesimpulan menyeluruh tentang pengaruhnya terhadap perkembangan anak-anak. Namun demikian, dalam suatu tinjauan tentang pengaruh pendidikan masa awal anak-anak, disimpulkan bahwa anak-anak yang mengikuti prasekolah:
- Berinteraksi lebih banyak dengan rekan-rekan sebayanya, baik positif maupun negative
- Kurang kooperatif dan kurang responsive terhadap orang-orang dewasa dibanding anak-anak yang diasuh di rumah
- Lebih berkompeten dan dewasa secara social dalam arti mereka lebih percaya diri, mandiri, mengekspresikan diri secara verbal, mengetahui dunia social, bisa menyesuaikan diri dengan dunia social dengan lebih baik ketika mereka masuk sekolah (memperlihatkan ketekunan dalam menyelesaikan tugas, kepemimpinan, dan arah tujuan)
- Kurang berkompeten secara social dalam arti kurang sopan, kurang tunduk terhadap tuntutan-tuntutan guru, lebih berisik, lebih agresif, dan lebih bossy, utamanya bila sekolah atau keluarga mendukung perilaku tersebut
Singkatnya, pendidikan masa awal anak-anak umumnya memiliki pengaruh positif terhadap perkembangannya, karena perilaku-perilaku yang baru saja disebutkan –meski kadang-kadang negative- tampak berada pada arah kedewasaan perkembangan. Dalam arti mereka meningkat sesuai usia mereka melalui tahun-tahun prasekolah.
Sumber :
- Santrock, J.W, 2011, Psikologi Pendidikan edisi 2 , Jakarta : Kencana
- Santrock, J.W. 2002. Life Span Development : Perkembangan Masa Hidup. Ed 5. Jakarta : Erlangga
- Papalia, D.E. 2003. Child Development : A Topical Approach . New York : McGraw-Hill
Tidak ada komentar:
Posting Komentar